Arca Mahakala Ditemukan Saat Ekskavasi Situs Pandan Kedungkeras

Arca Mahakala dan kepala naga ditemukan Tim Arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur saat ekskavasi situs Pandan Kedungkeras di Dusun Tulangan Selatan, Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Arca Mahakala sendiri dikenal sebagai Dewa Pembinasa yang berukuran 40 cm. Situs candi dari batu bata merah ini di ekskavasi selama delapan hari. Tim juga menemukan arca Kepala Naga dari batu andesit.

Ekskavasi dipimpin oleh Vidi Susanto. Ia mengatakan, penemuan dua arca itu tidak berada di dalam sumuran candi pada umumnya namun di luar sisi Timur candi.

"Sebelumnya, sekitar setahun lalu, warga menemukan lempengan emas berbentuk kura-kura dan naga. Namun bentuknya tidak utuh," jelas Vidi, Sabtu, 8 Juli 2023.

Tim ekskavasi menggali belasan titik di sekitar candi yang berukuran panjang dan lebar 5 meter ini. Menurut Vidi, candi itu merupakan tempat pemujaan. Ia memperkirakan candi tersebut dibuat di era Kerajaan Majapahit.

"Biasanya bangunan candi tidak berdiri sendiri namun juga dikelilingi pagar. Nah setelah ekskavasi selesai, baru bisa ditentukan situs ini masuk dalam cagar budaya atau tidak," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tulangan Sutrisno mengatakan, situs candi itu ditemukan pada awal tahun 2022 lalu. Berawal dari gundukan tanah yang hendak dipindahkan oleh warga.

"Awalnya kami tidak mengira, di dalam tumpukan tanah ini terdapat bangunan candi, namun setelah tumpukan tanah itu kami pindah, eh ternyata ada situs candi," kata Sutrisno.

Karena letaknya tersebut, lanjut Sutrisno, warga sempat menjulukinya sebagai Candi Mumbul. "Bersama tokoh warga, lalu kami sepakat menamai Candi Pandan Kedungkeras karena sesuai julukan daerah ini," terangnya.

Ia berharap, penemuan situs candi ini bisa menjadi jujugan ilmu pengetahuan dan kebudayaan bagi pelajar dan peneliti. "Kami juga berharap dampak ekonomi bisa dimanfaatkan warga sekitar karena semenjak penemuan candi ini tersiar, pengunjung tidak berhenti datang kesini," imbuh Sutrisno.