Apresiasi Kinerja Polres Ungkap Grup Gay, GP Ansor Tuban Siap Gencarkan Edukasi Bahaya LGBT
Polres Tuban mengungkap keberadaan grup menyimpang di media sosial yang aktif di wilayah Kabupaten Tuban. Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tuban menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah cepat dan tegas Polres Tuban dalam menangani kasus tersebut.
Ketua PC GP Ansor Tuban, Abdul Muiz menyatakan, fenomena ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat sipil dan aparat dalam menjaga moralitas publik.
“Kami mengapresiasi kinerja Polres Tuban dalam mengungkap dan membongkar aktivitas menyimpang yang merusak moral masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya, Kamis 19 Juni 2025.
GP Ansor Tuban menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya perilaku menyimpang. Baik dari sisi agama, sosial, maupun kesehatan. Kegiatan edukasi akan difokuskan pada sekolah, pesantren, dan lingkungan komunitas melalui pendekatan persuasif dan berbasis nilai-nilai keislaman.
Sebagai langkah konkret, Badan Siber Ansor Tuban juga akan menggalakkan patroli media sosial untuk memantau dan melaporkan aktivitas yang diduga menyimpang atau melanggar norma sosial dan agama.
Patroli ini akan dilakukan secara berkala untuk mencegah penyebaran konten berbahaya di kalangan remaja. "Kami tidak akan tinggal diam. Media sosial bukan ruang bebas nilai. Patroli digital akan kami intensifkan demi menjaga ruang publik tetap sehat dan bermoral,” tegasnya.
PC GP Ansor Tuban juga membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan, tokoh agama, dan instansi pemerintah untuk mengawal upaya bersama dalam menjaga Tuban dari pengaruh budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Tuban meringkus dua anggota aktif grup Facebook Gay Tuban. Kedua anggota aktif grup Gay Tuban tersebut diketahui berinisial J (45) dan AJ (31) warga Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Keduanya diringkus polisi setelah keberadaan grup beranggotakan lebih dari seribu akun itu membuat resah warganet.
Keresahan warganet itu berujung pada laporan polisi pada bulan Mei 2025. Menindaklanjuti laporan itu, pihak kepolisian Polres Tuban langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan J dan AJ.
Advertisement