Anggota TNI Disekap dan Dianiaya Pengusaha Servis Play Station
Urusan servis play station tampaknya memang sepele. Namun kalau sampai menggunakan kekerasan dalam menghadapi konsumen, maka bisa urusannya berabe. Contohnya yang dialami oleh Joni pemilik gerai servis play station di Medan.
Joni harus berurusan dengan polisi karena melayani konsumennya dengan kekerasan. Ceritanya, karyawan Joni pada hari Minggu 23 September kemarin menerima play station station yang harus diservis dari seorang anak. Nah, beberapa jam kemudian karyawan Joni ini menelepon si anak ini.
Dalam percakapan tersebut, intinya pegawai Joni menerangkan jika play stationnya memang rusak dan harus diservis. Pegawai Joni pun menyebut sejumlah angka untuk biaya perbaikan.
Sayangnya, biaya yang disebutkan karyawan Joni itu dianggap terlalu mahal. Anak ini pun kemudian mengambil play station tersebut. Namun saat akan mengambil, ternyata dikenakan biaya pengecekan kerusakan sebesar Rp 100.000.
Merasa biayanya pengecekan terlalu mahal si anak pun pulang dengan tangan hampa. Ia pun menceritakan kejadian ini kepada ayahnya, Pelda Muhamad Chalik (45). Chalik bertugas di TNI AU bagian Dinas Logistik (Dislog) Lanud Soewondo Medan.
Advertisement
Chalik pun mendatangi gerai servis milik Joni. Chalik menanyakan kenapa biaya pengecekannya saja mahal? Anak buah Joni pun menerangkan kalau uang Rp 100.000 ribu itu memang ongkos pengecekan kersuakannya saja. Singkat cerita, terjadi adu mulut. Joni bersama dengan seorang temannya Indra Jaya (38) kemudian menyekap Chalik.
Tak hanya disekap agar mau bayar, Chalik pun sempat dianiaya. Chalik dipukul dengan memukulkan stik baseball dan sebatang besi ke pinggang belakang dan kepala korban. Buuuk…hantaman besi dan stik baseball terdengar keras, darah dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada serta baju korban.
Merasa menjadi korban penganiayaan, anggota TNI AU itu langsung mengontak rekan-rekannya sesama TNI AU. Tak lama kemudian, anggota TNI AU yang lain pun datang. Saat datang, bukannya Joni menyerah, melainkan malah berusaha melawan para anggota TNI AU itu.
“Pas datang orang tentara itu, si pemilik usaha itu melempari orang itu ( TNI AU ) dengan martil, batu dan obeng bang. Ngeri kali lah pokoknya bang. Kok berani orang seperti itu sama aparat ya,” ucap Hasan salah satu penarik becak motor yang menyaksikan kejadian itu.
Komandan Satuan Polisi Militer TNI AU, Lanud Soewondo Mayor POM I gede Eka Santika ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.
“Benar ada kita amankan dua orang pelaku penyekapan dan penganiayaan seorang anggota TNI AU yang bernama Pelda Muhamaad Chalik yang berdinas di Dinas logistik,” katanya.
Terangnya lagi, kedua pelaku telah diamankan berikut barang bukti stik baseball. “Saat ini kami sedang mencari barang bukti lainnya dan akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan, dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya,” pungkas Mayor I Gede Eka Santika, seperti dikutip Radar Bogor. (amr)
Advertisement