Anas Selalu Sembunyikan Wajahnya, Karena Banyak Pejabat Sepak Bola Ghana Menginginkan Kematiannya

Seorang jurnalis investigasi Ghana berjanji akan melanjutkan pekerjaan rahasia meskipun mendapat ancaman pembunuhan. Dia tetap akan melakukan investigasi untuk membongkar  dugaan korupsi yang menggurita di sepak bola negaranya.

“Saya tidak takut dan saya tidak akan terintimidasi. Saya mempertahankan fokus saya dan saya tidak akan terdistraksi,” kata jurnalis yang bernama Anas Aremeyaw Anas itu kepada AFP hari Selasa 5 Juni kemamrin. Dia menegaskan apa yang dilakukan adalah untuk kepentingan bangsa.

Anas, yang sebelumnya membeberkan korupsi di pengadilan dan merahasiakan identitasnya, mengatakan dokumenternya yang baru, akan dirilis pada beberapa hari ini, yang membongkar mafia dan korupsi sepak bola. Dalam wawancara dengan beberapa media Anas selalu menutup wajahnya, kadang dengan jaring yang terbuat dari logam.

Presiden Ghana Nana Akufo-Addo bulan lalu mengadu kepada polisi bahwa kepala Asosiasi Sepak Bola Ghana, Kwesi Nyantakyi telah memakai nama dan kantor presiden dengan curang.”

Nyantakyi kemudian diinterogasi oleh polisi dan dibebaskan sambil menunggu investigasi lebih lanjut.

Kennedy Agyapong, seorang anggota parlemen, sejak saat itu menduduh Anas korup dan secara tidak langsung minta  agar Anas  dibunuh dan rekan-rekannya dihajar.

Pemimpin mayoritas di parlemen, Osei Kyei Mensah-Bonsu, dari New Patriotic Party (NPP), tidak ingin disangkutpautkan dengan komentar itu.

“Kennedy sendirian dalam perlawanannya terhadap Anas,” katanya kepada Citi FM di Accra.

Dalam waktu yang tidak lama, Anas telah menjadi musuh bersama para pejabat di Ghana, dan secara diam-diam mereka berharap kematian Anas Aremeyaw Anas.

Tetapi banyak juga pejabat  yang berusaha menyuap Anas agar tidak mengaitkan mereka dengan korupsi yang akan dibongkar Anas. Abdul Malik Kwaku Baako Jnr, pemimpin redaksi New Crusad Guide Newspaper mengungkapkan bahwa seorang pengacara terkenal Ghana telah mencoba menyuap Anas agar  tidak mengungkap korupsi di  Asosiasi Sepakbola Ghana. (afp/ik/rr)