Syaikh Abdul Qadir, Orang-orang dalam Al-Quran
Dalam sebuah Majelis, salah seorang jamaah Pengajian Tasawuf di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya mengajukan pertanyaan.
“Menurut Ajengan, apakah Syaikh Abdul Qadir Jailani itu ada dalam Al-Quran ?”
Sejenak suasana pengajian pun menjadi hening. Mereka menunggu KH Abdul Gaos Saiful Maslul- akrab dipanggil Ajengan Gaos – member jawaban atas pertanyaan penanya tadi. (Ajengan,bahasa Sunda, = Kiai dalam tradisi Panggilan Ulama di Jawa).
Ada!” jawab Ajengan tega.
“Ah, masak iya sih,” sanggah penanya penuh keheranan.
“Ooh kalau begitu, Anda tidak pernah membaca Al-Quran,” jawab Ajengan lagi-lagi membuat penanya dan jamaah lain bertambah penasaran.
“ Saya sudah coba mengamati ayat demi ayat, tapi rasanya kok saya tidak menemukan nama Syaikh Abdul Qadir Jailani di sana (Al-Quran),” kata penanya menjelaskan.
“ Siapa bilang Syaikh Abdul Qadir Jailani tidak ada dalam Al-Quran. Coba sekali lagi Anda baca, barangkali ada yang kelewat,” saran Ajengan Gaos.
“Betul Ajengan, saya sudah membacanya tapi tetap tidak ada.”
“Sekarang perhatikan, saya akan bacakan ayatnya”. Ajengan Gaos lalu membuka surat Al-Fatihah ayat ke-7 yang berbunyi:…… Shiraathalladziina ‘an’amta ‘alaihim…
“Nah, apa artinya alladziina?” tanya Ajengan.
“Orang-orang,” jawab penanya.
“Nah, Syaikh Abdul Qadir Jailani orang bukan?”
Mendengar penjelasan ajengan Gaos tadi, penanya dan jamaah pun Cuma bisa melohok. (adi)
Advertisement