Acosta Sebut Beda Pembalap di MotoGP Ditentukan dari Hal Kecil

Senyum terus mengembang di wajah Pedro Acosta saat mengendarai KTM RC16 pada tes Valencia. Bahkan insiden kecil yang membuatnya terjatuh tak membuat rookie MotoGP itu trauma.

Acosta tampaknya sudah mulai nyaman melakukan sideways atau gerakan menikung dengan RC16 GasGas miliknya di tikungan terakhir.

Dengan nada bercanda, bahwa ia akhirnya terjatuh setelah mencoba meniru kecepatan menikung yang dilakukan Maverick Vinales dan Alex Rins.

“Kecelakaan itu terjadi karena saya melakukan kesalahan di tikungan 1, kemudian saya melakukan pergerakan antara 1 dan 2 dan saya terlalu banyak berada di kiri untuk mencapai (garis) yang benar,” jelas Acosta, Rabu 14 Desember 2023 via Crash.

“Tetapi sejujurnya, saya melihat Maverick dan Rins memiliki kecepatan menikung yang luar biasa, dan saya berkata, 'Saya juga bisa melakukannya!'. Itu sepenuhnya salahku. Tapi bagaimanapun, bagus juga untuk memahami apa yang tidak bisa saya lakukan.”

Acosta menyelesaikan debutnya di posisi ke-18, tepat di depan pembalap baru Yamaha, Rins dan hanya terpaut 1,223 detik dari Vinales (Aprilia) yang memuncaki tes itu.

“Itu lebih baik dari impian saya,” kata Acosta tentang penampilannya.

“Karena kita harus realistis. Saya tidak bisa tiba di sini dan berkata, 'Saya akan memecahkan rekor putaran'”.

“Memang benar saya sangat senang berada sepanjang hari antara +1 dan 1,7 detik, sangat menyenangkan berada di area ini. Saya pikir levelnya tidak jauh berbeda dari yang pertama hingga yang terakhir (pembalap di MotoGP).”

Ia memahami, yang membuat kesenjangan antara para pembalap satu dengan lainnya di MotoGP adalah hal-hal kecil.

“Anda bisa lihat juga pada lap terbang terakhir saya, saya kehilangan segalanya di sektor terakhir. Kami harus memahami cara berkendara dan bagaimana serta kapan menggunakan beberapa peralatan (fitur motor). Tapi bagaimanapun juga, ini adalah hari yang sangat menyenangkan.”

Remaja asal Spanyol itu pun puas melihat gaya berkendaranya sudah sebanding dengan pembalap RC16 lainnya.

“Kami membandingkan diri saya dengan semua pembalap KTM, antara Augusto dan semua hal ini. Memang benar tidak jauh berbeda. Ini menjadi sangat normal," lanjutnya.

Acosta menilai, motor MotoGP dengan Moto2 sangat berbeda, terutama di bagian sasis dan mesin. Baginya, ini motor balap sungguhan.

“Tapi bagaimanapun juga, itu bagus. Yang penting adalah tim benar-benar fokus untuk (memberi saya) kesan pertama yang sangat baik tentang motornya.”

Acosta akan bekerja dengan mantan kepala kru Pol Espargaro, Paul Trevathan di Tech3 musim depan.

“Kepala kru saya Paul sudah berada di sini sejak proyek [KTM MotoGP] dimulai dengan Pol. Sebelum saya keluar dia berkata, 'Jika kamu ingin mengubah sesuatu, katakan padaku, aku di sini untukmu'”.

"Dan saya berkata: 'Tidak, saya di sini untuk Anda!'"

“Dia tahu bagaimana membantu saya memahami cara berkendara, dia tahu betul bahwa Anda perlu mempersiapkan motor untuk ini. Saya cukup senang berada di kelompok orang ini. Mereka luar biasa.”

Perjalanan MotoGP Acosta berikutnya akan berlangsung di Sepang pada bulan Februari 2024 mendatang.