"Saya gak ngerti, yang jelas ada perbedaan, tapi saya gak bisa dalami. Saya sudah komunikasi dengan KPU apakah bisa bergantian petugas, ternyata bisa," ujarnya. Apalagi, kata dia, di Surabaya ada sejumlah TPS yang harus melaksanakan perhitungan dan pemilihan suara ulang (PSU). Risma pun menyebut pihaknya akan makin menggencarkan pendampingan medis untuk para petugas. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, mengatakan pihaknya telah menerjunkan 63 tim medis, yang setiap kelompoknya terdiri dari dua dokter dan tiga perawat. Mereka ditugaskan untuk terjun di 31 kecamatan, di seluruh Kota Surabaya. Dari diagnosis tim medis, sebanyak 947 petugas tersebut di antaranya diketahui menderita myalgia atau nyeri otot. Lalu, sebagaian petugas lain, didiagnosa paling banyak menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Di mana, kata Febria, kemungkinan para petugas tersebut sudah mempunyai riwayat hipertensi, lalu kambuh akibat terlalu lelah dan kurang tidur. "Semua KPPS dan PPK di kecamatan kita periksa. Kemudian memang rata-rata banyak yang kecapekan, sehingga tensinya agak tinggi," kata Febria, saat dikonfirmasi. (frd)