8 Hal Penting! Hadits Nabi tentang Muslim Bagaikan Satu Tubuh
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (SAW) berpesan mengingat begitu penting persaudaraan dan persatuan di antara umat Islam. Demikian pula menjadi cita-cita Hadlratussyaikh Muhammad Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Berikut Hadits Nabi yang menekankan akan pentingnya persaudaraan di antara umat Islam.
Muslim yang Lainnya Bagaikan Anggota Badan Dalam Satu Tubuh.
عن النعمان بن بشير -رضي الله عنهما- قال: قال رسول الله ﷺ:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
Dari Nu'man bin Basyir semoga Allah meridhoi keduanya berkata, bersabda rasulullah shalallahu alaihi wa salam :
“Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.”[HR. Al-Bukhari (no. 6011), Muslim (no. 2586) dan Ahmad (IV/270), dari Sahabat an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhuma, lafazh ini milik Muslim.]
8 Hal Penting:
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Ini perumpamaan yang mulia tentang saling mengasihi, saling solider dan saling tolong menolong di kalangan orang-orang beriman seperti satu tubuh.
Bila salah satu anggota tubuh sakit maka semua anggota tubuh ikut merasakan sakitnya dan saling tolong menolong untuk membantu bagian tubuh yang sakit hingga sembuh.
2- Secara medis sabda yang mulia ini terbukti kebenarannya. Ketika salah satu anggota tubuh manusia sakit atau mengalami gangguan maka muncul berbagai isyarat darinya ke arah otak lalu otak melakukan analisis.
Selain itu, menerjemahkan isyarat-isyarat ini untuk mengirimkan kembali isyarat-isyarat dan pemberitahuan kepada seluruh anggota tubuh dan perangkatnya untuk “tidak tidur” dan melakukan berbagai proses yang sesuai hingga penyakit atau bahaya itu lenyap.
3- Jadi, penyakit itu membuat berbagai anggora tubuh atau perangkat ini tetap aktif dan berada dalam puncak aktivitasnya. Karena itu kita mendapati orang yang sakit biasanya terbangun di saat-saat tidurnya dan merasakan aktivitas sekalipun sedang dalam keadaan sakit.
4- Orang yang sakit merasakan adanya aktivitas ini karena anggota tubuhnya sedang beraktivitas dengan serius dan “tidak tidur” selama dia tidur.
5- Berbagai penelitian membuktikan bahwa semua anggota tubuh mengeluarkan dan menerima berbagai isyarat dan pemberitahuan untuk memberikan solusi paling ideal dalam mengobati bagian yang sakit.
Bahkan pusat-pusat rasa mengajak pusat-pusat pengendalian di dalam tubuh untuk mengeluarkan berbagai hormon dan bahan-bahan tertentu untuk menolong anggota tubuh yang sakit.
6- Misalnya orang yang terluka atau terbakar kulitnya. Jantung langsung mempercepat detaknya untuk meningkatkan pemompaan darah dan memperlebar pembuluh darah yang mengitari anggota tubuh yang terluka tersebut. Tujuannya untuk menyampaikan energi, oksigen dan antibodi hingga bagian tubuh yang terluka tersebut mendapat pertolongan.
7- Subhanallah! Semua proses ini, jumlahnya diperkirakan ribuan, berlangsung terus menerus tanpa kita sadari atau tanpa punya kendali sedikit pun di dalamnya.
8- Demikianlah seharusnya keadaan orang-orang beriman ketika sebagian mereka mengalami sakit atau menghadapi gangguan. Di sini tampak keagungan hadis-hadis Nabi saw yang mengajari kita bagaimana saling bekerjasama dan saling merespon karena Allah.
Bahkan Nabi saw menilai seorang mukmin belum sempurna imannya hingga mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran :
• Ada banyak hadis yang menegaskan persatuan kaum muslimin dan kerjasama diantara mereka dalam kebaikan dan takwa. Semoga kita bisa melaksanakan ajaran-ajaran Nabi saw dan menjadi umat yang bersatu seperti satu tubuh.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” [Al-Maa-idah/5: 2]