6000 Warga Negara China Dievakuasi dari Ukraina, Ini Fakta

Pemerintah China mengumumkan bahwa sebagian besar dari sekitar 6000 warga negaranya di Ukraina berhasil dievakuasi, Senin 7 Maret 2022. Beberapa pekan sebelum konflik, media pemerintah menjelaskan bahwa pemerintah China menolak peringatan Amerika Serikat tentang kemungkinan invasi Rusia.

Tidak seperti negara-negara Barat, China menunggu hingga perang terjadi pada 24 Februari dan lantas memberitahu warganya untuk segera mengungsi.

“Saat ini, sebagian besar warga China di Ukraina telah dievakuasi,” ungkap keterangan resmi Kedutaan Besar China untuk Ukraina, sebagaimana dilansir AFP.

“Saat ini, ketegangan di Ukraina terus memburuk. Kedutaan besar China di Ukraina dengan sungguh-sungguh mengingatkan warganya yang tersisa untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin,” imbuh keterangan tersebut.

China Hormati Hubungan Diplomatik Rusia

Sejak invasi terjadi, China memilih untuk menghormati hubungan diplomatik dengan Rusia. Mereka menolak untuk mengutuk sekutu dekatnya tersebut terutama saat dunia internasional memberikan sanksi.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan telah membantu sekitar 3000 warga negara China untuk mengungsi. Sebagian besar melalui transportasi darat setelah Ukraina menutup wilayah udaranya. Sementara penerbangan evakuasi carteran pertama mendarat dari China dari Rumania pada Sabtu.

Ketika konflik semakin memburuk, seorang warga China tertembak peluru Ahad lalu saat mencoba melarikan diri ke Ukraina Barat. Karena itu, pemerintah China juga mendesak Ukraina untuk mengambil tanggung jawab internasionalnya dalam menjaga keamanan warganya.

Beberapa hari terakhir, ada laporan tentang tentara Rusia yang melanggar perjanjian gencatan senjata dan menargetkan warga sipil, ketika kota-kota terkepung berusaha membangun koridor kemanusiaan untuk tujuan evakuasi.