21 PTN Dilibatkan Revitalisasi SLB 2025, Tingkatkan Kualitas Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Sebanyak 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia resmi dilibatkan dalam program Revitalisasi Sekolah Luar Biasa (SLB) oleh Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Ditjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Pelibatan PTN ini bertujuan memastikan revitalisasi SLB berjalan sesuai standar kualitas, tepat waktu, dan akuntabel, terutama untuk meningkatkan sarana pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
PKPLK Gandeng 21 PTN, Revitalisasi SLB Dimulai
Direktur PKPLK, Saryadi, telah menandatangani kesepakatan bersama 21 PTN yang akan mendampingi 155 SLB penerima bantuan revitalisasi di seluruh Indonesia. Para perguruan tinggi, baik universitas maupun politeknik, akan terlibat dalam pendampingan teknis mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan program.
“Revitalisasi SLB ini bukan hanya proyek fisik, tapi juga soal peningkatan kualitas layanan pendidikan untuk anak-anak kita yang berkebutuhan khusus. Karena itu, pendampingan oleh ahli dari PTN sangat krusial,” ujar Saryadi dalam acara Penandatanganan Kesepakatan Revitalisasi SLB 2025 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Program Revitalisasi SLB 2025 Sesuai Standar Mutu dan Tepat Waktu
Revitalisasi SLB dilakukan sesuai standar kualitas bangunan pendidikan, manajemen waktu, dan tata kelola anggaran. Seluruh kegiatan ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan, mengingat program ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto.
“Pendampingan oleh tim ahli dari kampus akan meminimalkan risiko kesalahan, mendorong transparansi, serta memastikan sarana pendidikan inklusif bisa segera dinikmati peserta didik SLB,” tambah Saryadi.
Pendekatan Wilayah, Setiap PTN Dampingi SLB di Daerah
Program ini menggunakan pendekatan berbasis wilayah. Contohnya, Universitas Negeri Jakarta akan mendampingi revitalisasi SLB di Jakarta, sekitarnya, dan Lampung. Tim dari perguruan tinggi bertugas menyusun dokumen teknis, memberikan pendampingan administratif, dan memastikan revitalisasi sesuai kebutuhan riil satuan pendidikan.
Direktur Politeknik Negeri Medan (Polmed), Idham Kamil, menyatakan pihaknya siap mengawal revitalisasi SLB di wilayah Sumatera Utara. Polmed akan terlibat dalam pemetaan kebutuhan, pendampingan teknis, serta monitoring dan evaluasi langsung di lapangan.
“Kami pastikan revitalisasi ini berdampak nyata pada peningkatan mutu layanan pendidikan, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus,” tegas Idham.
Sasar 155 SLB, Fokus Pembangunan Sarana Pembelajaran ABK
Program Revitalisasi SLB merupakan bagian dari Revitalisasi Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan Berkualitas Kemendikdasmen yang diluncurkan pada 2 Mei 2025. Tahun ini, program menyasar 155 SLB di seluruh Indonesia.
Pembangunan difokuskan pada ruang belajar khusus seperti ruang bina wicara untuk anak tunarungu, yang dilengkapi peralatan terapi wicara, serta sarana pendukung lain untuk pembelajaran ABK. Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola dengan melibatkan masyarakat, guna memastikan efisiensi, transparansi, dan hasil yang tepat sasaran.
Advertisement