10 Hari Pertama Dzulhijjah, Inilah Amalan Istimewa Habib Umar
Memasuki bulan Dzulhijjah, umat Islam dibawa pada suasana kegairahan beribadah, khususnya menyambut Idul Adha. Hari raya yang juga dikenal sebagai Idul Qurban ini, jatuh pada 10 Dzulhijjah. “Adakah amalan istimewa selama sepuluh hari pertama pada bulan ini?” Itulah pertanyaan yang diajukan Yayuk Indrawati, warga Desa Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, pada ngopibareng.id.
Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz memberi resep khusus mengenai keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah. Berikut petikannya.
Banyak dalil yang menyebutkan mengenai keutamaan sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah dan anjuran untuk memperbanyak amal shaleh di dalamnya. Di antaranya adalah hadits Nabi SAW, “Tidak ada hari-hari di mana Amal kebaikan di dalamnya lebih disukai oleh Allah SWT daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, “Tidak juga berjihad di jalan Allah?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak pula berjihad di Jalan Allah, kecuali seorang yang pergi membawa jiwa dan hartanya untuk berjihad dan tidak kembali lagi.” (HR Turmudzi)
Advertisement
Dalam riwayat Thabrani disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung dan tidak pula ada hari dimana amal di dalamnya lebih disukai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (awal Dzul Hijjah). Maka perbanyaklah di dalamnya Tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. (HR Thabrani)
Dzikir yang disebutkan dalam hadits di atas adalah Baqiyatus shalihat yaitu: Subhanallah wal hamdulillah walailahailallah wallohu akbar. Jika ditambahkan la haula wa la quwwata Illa Billah maka itu adalah satu harta simpanan dari simpanan-simpanan surga.
Maka hendaknya dzikir itu dijadikan wirid (dzikir rutin) di sepuluh hari ini. Hendaknya ia membaca dzikir ini sebanyak 300 kali atau 700 kali atau 1000 kali atau 3000 kali sesuai dengan waktu luang yang ia miliki.
Maksud dari dzikir ini adalah untuk menghadirkan hari. Maka hendaknya dzikir ini juga dibarengi dengan shalawat kepada dia yang telah mengajarkan Dzikir ini, yang telah memberikan petunjuk mengenai keagungan sepuluh hari ini yaitu Nabi Muhammad SAW.
Banyak orang-orang shaleh, dan para imam yang dijadikkan panutan yang merutinkan untuk memperbanyak membaca tahlil dengan menyebut bilangan-bilangan seperti:
Lailahailallah, sejumlah bilangan malam dan waktu
Lailahailallah, sejumlah bilangan hari dan bulan
Lailahailallah, sejumlah bilangan ombak lautan
Lailahailallah, sejumlah penggandaan ganjaran kebaikan
Dan seterusnya…
Penyebutan jumlah sebagaimaa yang dicontohkan orang-orang shaleh ini diambil dari sunah Nabi SAW. Nabi mengajarkan untuk membaca:
Subhanallah, sejumlah bilangan apa-apa yang Dia ciptakan di langit.
Subhanallah, sejumlah bilangan apa-apa yang Dia ciptakan di bumi.
Subhanallah, sejumlah bilangan apa-apa yang ada di antara keduanya.
Subhanallah, sejumlah apa-apa yang Dia ciptakan. (HR Al Hakim)
Oleh sebab itu para ulama pun bertakbir dan bertahlil dengan menyebutan jumlah bilangan yang mereka harapkan Allah SWT akan memberikan ganjaran dengannya dan menerima dzikirnya itu sejumlah bilangan yang mereka sebutkan.
Di antara yang terpenting dilakukan di 10 hari pertama ini adalah menyambung tali silaturahim, memperhatikan keadaan kerabat dan tetangga, dan menggembirakan hati mereka. Dan yang lebih besar dan lebih penting lagi untuk disambungkan tali silaturahimnya adalah kedua orang tua jika masih hidup. Hendaknya ia menggembirakan hati keduanya di hari-hari penuh berkah ini, membuat mereka senang dapat menjadi sebab keridlaan Allah SWT.(adi)
Advertisement